Artikel

Tim Kesenian Sidrap, Bertahan di Tengah Gempuran Musik Modern


“Kiri, kanan, kiri, kanan, yang sebelah kiri, gerakannya lebih diperhalus lagi”. Teriakan tersebut keluar dari mulut Musyafir Hasan Pulu, saat dilaksanakan latihan rutin di aula Dinas Informasi, Komunikasi, Budaya dan Pariwisata (Infokom Budpar) Sidrap. Siang itu, suara Musyafir Hasan Pulu yang bertidak sebagai pelatih musik dan koreografer, bersaing dengan suara irama yang keluar dari kecapi, suling, biola, dan gendang, yang keluar dari para pemain simfoni kecapi, sebanyak 15 orang yang tergabung dalam Tim Kesenian Sidrap yang dikelola oleh Pemkab Sidrap.


Sejak pukul 09.00 WITA, latihan tersebut berlangsung hingga pukul 12.00 WITA. Selama waktu tersebut, tidak terlihat wajah capai diatara enam penari, dan 15 pemain musik tersebut. Yang telihat malah keceriaan dan canda tawa, disela-sela latihan rutin tersebut. Meski tidak menghadapi pentas, Tim Kesenian Sidrap tersebut tetap melakukan latihan. Siang itu, terlihat penari tersebut memperagakan tarian padduppa (tarian khas penyambutan tamu), palletto kopi (panen kopi), dan tarian bosara (tarian dengan menggunakan piring buah). Musik yang mengiringi tarian tersebut juga berganti-ganti dimainkan, tergantung dari tarian yang sedang diperagakan.

Kepada tiga orang penari, Musyafir Hasan Pulu terlihat sering mengarahkan gerakan mereka. Maklum, menurut Musyafir ketiga penari tersebut adalah penari baru. Sementara tiga orang lainnya adalah penari senior yang sudah sering melakukan pentas di berbagai tempat, baik di Sulawesi Selatan ataupun di propinsi lain.

Menurut Musyafir yang biasanya juga terlibat sebagai pemain gendang dalam simfoni kecapi Tim Kesenian Sidrap, latihan tersebut dilakukan secara rutin meskipun Tim Kesenian Sidrap tidak sedang menghadapi pementasan. “Supaya kita tidak kewalahan jika ada permintaan pentas secara mendadak,” jelas Musyafir. Selain itu, tujuan latihan rutin tersebut adalah untuk membiasakan pemain baru dengan gerakan-gerakan tariannya. Juga kepada pemain baru dalam grup simfoni kecapi agar makin terbiasa dengan berbagai jenis lagi yang dimainkan.


Karena latihan yang rutin, maka kualitas permainan yang ditampilkan oleh Tim Kesenian Sidrap tidak diragukan lagi. Terbukti dengan banyaknya permintaan pentas di beberapa tempat di Kab Sidrap, dan di seluruh kabupaten di Sulawesi Selatan. Menurut Musyafir kegiatan terakhir yang melibatkan Tim Kesenian Sidrap tersebut adalah perayaan Dies Natalis Universitas Hasanuddin ke-51 awal bulan ini, serta penyambutan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Sri Moh. Najib bin Tun Haji Abdul Razak, yang didampingi oleh Wakil Presiden Yusuf Kalla di Makassar, saat akan menerima penghargaan Doctor Honoris Causa dari Unhas.

Dibandingkan dengan tim kesenian dari kabupaten lain, Tim Kesenian Sidrap yang paling bertahan di tengah-tengah “gempuran” musik pop saat ini. Menurut Musyafir Hasan Pulu selaku pelatih musik dan koreografer, kemampuan Tim Kesenian Sidrap bertahan hingga saat ini karena adanya dukungan dana dari APBD Sidrap. Dalam APDB tersebut, Pemkab Sidrap menanggung biaya kostum, make up, perhiasan, perjalanan, dan akomodasi para pemain. “Selain itu, terjadi pergeseran selera musik warga yang sekarang ini lebih menyukai musik somfoni kecapi,” jelas Musyafir. Karena pegeseran selera musik tersebut, maka banyak warga yang meminta grup musik simfoni kecapi untuk pentas di acara yang diselenggarakannya.

Karena dukungan yang luas tersebut pun, Tim Kesenian Sidrap telah berhasil memenuhi undangan berbagai propinsi di Indonesia untuk melakukan pementasan sinfoni kecapi, musik tradisional suku Bugis. Bahkan Tim Kesenian Sidrap juga pernah diundang untuk pentas di beberapa Negara asing. Menurut catatan Musyafir Hasan Pulu, undangan terakhir yang berhasil mereka penuhi adalah undangan dari pemerintah negara Singapura pada tahun 1995, sebelumnya berbagai undangan pentas juga telah dipenuhi di manca Negara, salah satunya Cina. “Semua dana yang digunakan untuk pementasan tersebut berasal dari APDB Sidrap, selain tentunya kita menerima honor pentas tersebut,” jelas Musyafir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar